Beranda | Artikel
Adakah Doa Tahun Baru Hijriah?
Sabtu, 16 April 2022

Adakah Doa Tahun Baru Hijriah?

Pertanyaan:

Sebagian orang saling berkirim hadis ini sebagai doa khusus tahun baru ketika memasuki awal tahun baru Hijriah. Bagaimana status kesahihan hadis ini?

كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم يتعلمون هذا الدعاء كما يتعلمون القرآن  إذا دخل الشهر أو السنة : اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ  وَالْإِيمَانِ  وَالسَّلَامَةِ  وَالْإِسْلَامِ  وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَنِ  وَجَوَازٍ مِنَ الشَّيْطَانِ

“Dahulu para sahabat Rasulullah sallallāhu ‘alaihi wa sallam mempelajari hadis ini sebagaimana mempelajari al-Qur’an, ketika memasuki awal bulan atau tahun, ‘Ya Allah, masukkan kami ke bulan ini dengan aman dan iman, dengan selamat dan Islam, dan dengan rida Allah ar-Rahman dan terbebas dari setan.`”

Ringkasan jawaban:

Doa ini:

اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ  وَالْإِيمَانِ  وَالسَّلَامَةِ  وَالْإِسْلَامِ  وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَنِ  وَجَوَازٍ مِنَ الشَّيْطَانِ

Allāhumma adẖilhu ʿalaina bil amni wal īmāni was salāmati wal islāmi war riḍwāni minar rahmāni wa jawāzi minaš šaiṭāni” ada landasan dalilnya, dan dianjurkan bagi seorang muslim membacanya ketika masuk bulan baru (hijriah).

Jawaban lengkap:

Segala puji hanya bagi Allah. Hadis ini diriwayatkan oleh at-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Ausaṭ (6/221), beliau berkata, “Muhammad bin Ali Ali aṣ-Ṣānigh mengabarkan kepada kami, dia berkata, ‘Mahdi bin Ja’far ar-Ramli mengabarkan kepada kami, dia berkata, ‘Rišdīn bin Sa’di mengabarkan kepada kami dari Abu ‘Uqail Zuhrah bin Ma’bad dari kakeknya Abdullah bin Hisyam, dia berkata,

كَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ إِذَا دَخَلَتِ السَّنَةُ أَوِ الشَّهْرُ : اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ  وَالسَّلَامَةِ  وَالْإِسْلَامِ  وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَنِ  وَجَوَازٍ مِنَ الشَّيْطَانِ

‘Dahulu para sahabat Rasulullah sallallāhu ‘alaihi wa sallam mempelajari hadis ini ketika memasuki awal bulan atau tahun, ‘Ya Allah, masukkan kami ke bulan ini dengan aman dan iman, dengan selamat dan Islam, dan dengan rida Allah ar-Rahman, dan terbebas dari setan.’”

Namun, pada sanad hadis ini ada Rišdīn bin Ma’bad, dia adalah perawi yang lemah. 

Az-Zahabi raẖimahullahu taʿalā berkata, “Abu Zu’rah berkata, ‘(Risydin bin Ma’bad) lemah, wafat tahun 188 H. Dia adalah orang saleh, ahli ibadah dan perawi hadis, namun buruk hafalannya.`” Selesai kutipan dari kitab al-Kāšif (1/397).

Al-Hafidz Ibnu Hajar raẖimahullahu taʿalā berkata, “Rišdīn bin Saʿdi … lemah dan disepakati oleh Abu Hatim dan menjadi pendapat Ibnu Lahīʿah. Ibnu Yunus berkata bahwa dulunya dia adalah orang yang baik agamanya, kemudian dia lalai, sehingga hadisnya bercampur aduk.” Selesai kutipan dari Taqrīb at-Tahḏīb halaman 209.

Karena alasan ini, hadis ini dilemahkan, sebagaimana dalam kitab al-Silsilah aḍ-Ḍaʿīfah (6/8)

Namun Ḥaiwah menyambung Rišdīn dengan sanad yang sahih, yang diriwayatkan oleh al-Baghawi dalam Muʿjam aṣ-Ṣahābah (3/543) dia berkata, “Ibrahim bin Hānīʾ mengabarkan kepadaku dari Aṣbagh dia berkata: Ibnu Wahb mengabarkan kepadaku dari Ḥaiwah dari Abu Uqail dari kakeknya Abdullah bin Hisyam, dia berkata,

 كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ كَمَا يَتَعَلَّمُونَ القُرآنَ إِذَا دَخَل الشَّهْرُ أَوِ السَّنَةُ: اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ  وَالْإِيمَانِ  وَالسَّلَامَةِ  وَالْإِسْلَامِ  وَجِوَارٍ مِنَ الشَّيْطَانِ  وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَنِ

“Dahulu para sahabat Rasulullah sallallāhu ‘alaihi wa sallam mempelajari hadis ini sebagaimana mempelajari al-Qur’an, ketika memasuki awal bulan atau tahun, ‘Ya Allah, masukkan kami ke bulan ini dengan aman dan iman, dengan selamat dan Islam, dan dengan rida Allah ar-Rahman dan terbebas dari setan.`”

Riwayat ini disahihkan oleh al-Ḥafīḏ Ibnu Hajar dalam kitab al-Iṣābah (6/407-408), beliau raẖimahullahu taʿalā berkata, “Abu Qasim al-Baghawi mengeluarkan hadis ini dari jalur Aṣbagh, dari Abu Wahb, dengan sanad hadis yang dikeluarkan oleh Bukhari dalam bab Berserikat pada hadis lain yang diriwayatkan dari para sahabat yang bunyinya, “Dahulu para sahabat Rasulullah sallallāhu ‘alaihi wa sallam mempelajari doa ini, …..” hingga akhir hadis. Hadis ini mauquf menurut syarat aṣ-Ṣahīh. Selesai kutipan.

Hadis ini walaupun statusnya Mauquf karena disandarkan kepada perbuatan para sahabat—semoga Allah meridai mereka semua—namun menunjukkan isyarat yang kuat bahwa hukumnya Marfu’ kepada Nabi sallallāhu ‘alaihi wa sallam, mengingat kesungguhan mereka, kesepakatan mereka dalam satu lafal doa dan hafalannya yang seperti hafalan al-Quran, semua ini menunjukkan bahwa doa ini ada kedudukan tersendiri, sedangkan pengetahuan mereka tentang ini tidak mungkin didapat kecuali dari jalan wahyu.

Kesimpulannya bahwa doa ini ada dalilnya dan dianjurkan bagi seorang muslim untuk membacanya ketika memasuki bulan baru (hijriah).

Untuk tambahan faedah, simak penjelasan berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=GXFhS6U7sLQ dan https://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=146982

Allāhuaʿlam.

Sumber artikel:

https://islamqa.info/ar/downloads/answers/322345 

PDF Sumber Terjemahan


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/38306-adakah-doa-tahun-baru-hijriah.html